Malam Gelap Terang
Anakku, Ayah beberapa Minggu ini selalu berkaca-kaca ketika bersua denganmu yang masih di dalam perut Ibumu. Ayah merasakan kekuatan hebat di dalam sana. Entah kenapa perasaan itu muncul. Semuanya berawal dengan obrolan kita di malam itu, Nak. Ketika Ayah meminta kepada kamu untuk tidak khawatir jika Ayah tidak punya pekerjaan, karena Ayah tahu semuanya sudah disiapkan untuk Ibumu, bahkan kamu, Nak. Ayah awalnya hanya bercerita tanpa pernah mengharap balas darimu. Namun malam itu tangis Ayah pecah karena kamu seperti menjawab, memberikan sentuhan bagian tubuhmu melewati perut Ibumu, seakan kamu berbicara, “Iya, tenang, Ayah. Semuanya sudah disiapkan. Ayah juga tidak perlu khawatir. Aku dan Ibu akan baik-baik saja, karena Allah bersama kita”. Ayah menangis sejadi-jadinya malam itu. Dunia seperti berputar. Ayah menemukan titik terang di jalan yang gelap gulita. Di titik terang itu, Ibumu sedang menunggu bersamamu di dalamnya. Ayah kembali. Kamu menyadarkan kembali bahwa memang semuanya sudah diatur, tinggal bagaimana kita berusaha semampu dan berdoa sebaik mungkin, berharap jika rencana-rencana baik yang kita susun, akan dikabulkan dengan rencana-Nya yang pasti lebih baik.
Malam itu Ayah menangis bersama Ibumu, dengan Ibumu mengusap kepala Ayah sampai tertidur karena kelelahan.
Ayah bukan manusia yang selalu kuat, Nak. Ayah bukan manusia yang selalu hebat. Ayah, bukan manusia yang selalu sabar. Tapi semua itu akan Ayah usahakan untukmu dan Ibumu. Kini kamu menjadi bagian dari keluarga bahagia ini. Pertemuan kita nanti sangat Ayah tunggu. Ayah rindu.
Setelah obrolan kita malam itu, Ayah semakin semangat untuk melakukan apapun. Kamu seperti memantikkan api yang Ayah sudah siapkan bahan bakarnya. “Menyala Abangku!” kata Ayah bersorak kepadamu dalam khayalan Ayah.
Nak, Ayah ini adalah satu dari banyaknya orang aneh di dunia. Nanti kalau kamu sudah cukup mengerti tentang kehidupan, Ayah mau teman-teman Ayah cerita tenang siapa Ayahmu. Ayah seperti ini bukan mencoba menjadi lucu, tapi Ayah mencoba menjadi sosok yang berbeda dengan yang lain, dan kebetulan Ayah memang seperti ini. Banyak cara pandang Ayah yang berbeda dengan orang kebanyakan. Melihat sesuatu dari sudut pandang yang lucu contohnya, atau melihat sesuatu dari sudut pandang yang aneh.
Ayah punya satu kutipan, “Orang aneh jatuh cinta dengan cara yang aneh”. Kutipan ini muncul ketika Ayah mengingat-ingat bagaimana Ayah dulu mulai menyukai Ibumu.
Yaudah gitu aja.
Komentar
Posting Komentar