Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Gunung Rogojembangan? Puncak Tertinggi Pekalongan

Gambar
Pagi ini, saya sedang menganggur. Tidak melakukan apa-apa dan tidak ada yang dilakukan. Jadi, saya ingin bercerita tentang pengalaman saya mendaki sebuah gunung yang tidak familiar di kalangan para penikmat puncak gunung. Rogojembangan.  Secara administrasi, gunung ini berada di kawasan Banjarnegara dan Pekalongan, Jawa Tengah. Saya mendaki gunung ini pada tahun 2019. Sudah cukup lama, tapi semoga masih bisa menceritakan setiap perjalanannya secara detail. 14 Januari 2019, saya berangkat bersama kawan saya bernama Demong mengendarai sebuah motor matik dari kota bernama Tangerang. Pukul 21.00 berangkat dari Tangerang. Sampai di Gunung Ciremai pada tanggal 15 Januari 2019, kurang lebih pukul 13.00. Kenapa kok ke Gunung Ciremai? Karena sebelum ke Rogojembangan, saya ke Ciremai dulu berdua. Skip saja bagian Ciremainya, bisa diceritakan lain hari. Setelah dari Gunung Ciremai, saya menyambangi kediaman mbah kawan saya yang lain di Tegal. Kawan saya ini bernama Bayu. Dia sudah menunggu di...

Commuter Line

 Aku memilih untuk banyak belajar dari apa yang aku lihat, dengar, dan rasakan. Suatu ketika, aku sedang berjalan jauh dengan trasportasi umum bernama Commuter Line. Anak muda seumuranku baru saja masuk bersamaku ke dalam sebuah gerbong. Lalu, ia langsung duduk di sebuah tempat duduk yang kosong. Aku? Memilih berdiri di tempat favoritku; samping pintu. Beberapa stasiun berlalu, ada seorang ibu paruh baya masuk. Ia terlihat lelah seperti sudah dipecundangi hari. Lantas apa yang terjadi? Anak muda seumuranku tadi langsung memejamkan matanya. Memang keadaan dalam gerbong itu cukup penuh. Tempat duduk pun penuh setelah melewati beberapa stasiun. Ironis. Ia memilih tidur dibandingkan memberikan tempat duduknya kepada ibu tadi. Aku memperhatikan sejenak, lalu kemudian orang itu datang, mencari orang yang pantas tempat duduknya diberikan kepada ibu tadi. Lalu berdirilah perempuan yang kelihatannya baru saja pulang dari kantornya. Berkalungkan lanyard, rambut terkuncir, dengan rok sebetis....

Masih

Setelah tahun demi tahun berlalu, kita masih saja bersama Memangnya, apa yang spesial dariku? Selain isi kepala yang tak akan pernah kau tahu isinya? Aku bisa saja tiba-tiba melontarkan pertanyaan, "Kenapa harus penyu yang umurnya 350 tahun? Kenapa bukan kita?" Apakah kamu bisa menjawabnya? Tentu, tidak tahu. Tidak tahu kamu bisa menjawab atau tidak Perjalanan sudah cukup panjang Aku menantikan seperti apa ujung jalan ini Akan melewati jalan rusak lagi? Melewati jalan berbatu lagi? Melewati persimpangan lagi? Atau sudah akan berhenti? Karena sudah berada di ujung jalan buntu, yang tidak ada alasan lagi untuk melanjutkan perjalanan Atau berlanjut ke jalan selanjutnya yang mengharuskan kita lebih bertanggungjawab Entahlah Kepalaku yang tidak seberapa ini terlalu pusing untuk memikirkannya Kamu bilang, kamu merasakan apa yang aku rasakan Tidak, sayang. Orang lain tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan Mereka hanya mengira-ngira kamu sedang merasakan apa Tidak benar-benar tah...