Soal layout-melayout

-
Halo, Bunda Dorce!
Hahahaha. Sungguh tidak jelas dan akan tidak jelas selamanya. Tidak penting untuk pembaca dan sangat berharga untuk penulis.
Kembali lagi bersama saya, pembawa acara paling tidak fenomenal sejagad antero nusantara ilahi raya.



Oke, kali ini gua mau nulis pekerjaan untung-untungan gua sebagai layouter buku. Sebenernya gua gak paham-paham amat teknik-teknik layout itu gimana. Ilmu ini juga gua dapet dari internet karena ada tugas kuliah yang memaksa gua untuk melayout tulisan-tulisan anak kelas waktu di semester 6. Sorry, di penghujung semester 6. Momen yang katanya sibuk-sibuknya. Alah, selama kuliah, gua ngerasain sibuk pas deadline doang. Ini skripsi gua kalo kagak gua kasih deadline, pasti gua ngerjainnya nanti semester 13.
Ya, ilmu ini gua dapatkan secara cuma-cuma dari browsing sana-sini dan waktu yang tersita untuk belajar ginian. Sebenernya ini nggak sering kepake. Cuma, ketika ada proyek buku dengan budget mahasiswa, gua berani ambil dengan bayaran dibawah bayaran para layouter handal. Selain untuk menambah pundi-pundi kekayaan yang tak akan dibawa mati, ini juga sekalian ngebranding nama gua sebagai layouter pemula. Ya, mudah-mudahan ini ngebuka jalan rezeki gua di bidang ini.
Jadi waktu itu ada mata kuliah namanya Penyuntingan dan Jurnalistik yang dosennya keren banget, parah. Dosennya namanya tuh Ade Husnul Mawadah, M.Hum. Beuh, sejurusan gua mesti kenal dah sama dosen ini, yang kalo ngajar seru, ceria, interaktif, dan kelebihan-kelebihan lainnya. Tapi, doi ini tegas banget sama mahasiswa. Dibalik cara ngajarnya yang wah, doi kadang dipandang sebagai dosen "galak", padahal dia dosen yang emang punya kriteria buat disebut dosen. Nah, di mata kuliah doi, nggak ada UAS tulis. UASnya diganti sama berita-berita yang kita tulis dan rancang sedemikian rupa sampe jadi sebuah majalah. Tau kan majalah? Iye, tulisan yang ada gambar-gambarnya, gua juga kalo liat majalah, sukanya liat gambarnya. Nah, dari berpuluh-puluh ribu kata yang dibuat oleh temen-temen gua dan mereka sebut berita, lahirlah ilmu layout ini. Ceritanya waktu itu kita mepet banget budgetnya. Mau bayar layouter yang direkomendasikan, bayarannya lumayan mahal, sampe 500 ribuan. Akhirnya gua coba nanya-nanya sama layouter majalah di tahun-tahun sebelumnya. Jadi, majalah ini adalah salah satu produk dari kita belajar mata kuliah ini. Hampir di semua angkatan pasti bikin 1.

Gua akhirnya nanya sama senior yang sedari MABA gua kagumi hasil-hasil desainnya. Dia ngasih saran, kalo gua harusnya ngerjain sendiri, sebagai perwakilan angkatan yang lebih berhak buat ngerjain, dan dia juga bilang, ada kenangan tersendiri ketika gua yang ngerjain ini majalah. Dia ngasih tau apa aja yang mesti gua lakuin dan pelajarin. Sisanya, gua improvisasi sebisa gua.

Mata kuliah satunya lagi adalah mata kuliah yang punya nama Menulis Kreatif. Jadi bocah-bocah pada suruh buat puisi sama cerpen gitu, abis gitu dibikin jadi 1 buku. Nah, kedua buku itu, gua yang layout. Tentu, dibantu sama tim editor, Mas Dahana dan Mba Blek yang sangat berjasa dalam pembuatan majalah dan buku entu.
Selang 6 bulan. Senior gua yang sekarang udah jadi guru, minta buat edit dan layout kayak buku kumpulan cerpen dan puisi yang pernah anak 16 bikin dulu. Gua masuk kuliah tahun 2016. Tulisan-tulisan itu katanya hasil cerpen dari anak muridnya. Nggak cuma 1 buku, tapi 6 buku, yang artinya ada 6 kelas. 1 kelas itu ada sekitar 35+ siswa dan siswi yang imoet. Gua udah ngira, ini buku bakalan lebih tebel dari buku yang gua garap dulu, soalnya ini cerpen doang, bukan campur puisi. Kalo puisi kan ada yang selembar doang. Tapi lembaran nggak menentukan bagus atau tidaknya puisi ya.

Akhirnya kita beraniin garap. Ya, kita. Gua dan Blek yang ngambil proyek ini. 

Sekarang lagi gua anuin nih tulisan-tulisan mereka. Sekarang banget. Gua jeda anuin tulisan mereka buat nulis tulisan di blog ini doang. Gua merasa ini momen yang pasti nanti bakal gua lupain, makanya mau gua tulis aja di sini. Biar kalo baca ini, gua inget lagi. Gua masih coba buat konsisten, kalo gua buka laptop, gua usahain nulis apapun yang terjadi.



Yaudah gitu aja.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arunika Yumna Rinjani

-
adalah nama anak pertama kami. Nama yang sudah saya rancang dari kuliah, kurang lebih di semester akhir dan berniat jika berjodoh dengan Shabrina dan punya anak perempuan, akan saya namai Arunika Rinjani. Kenapa harus Arunika Rinjani dan kenapa namanya sudah ada jauh sebelum saya dan Shabrina bersama dan anak ini lahir? Saya pernah bernazar pada diri sendiri, bahwa ingin mencapai puncak Gunung Rinjani sebelum usia menginjak 27 tahun. Kemudian waktu berlalu, kehidupan berjalan, dan banyak sesuatu terjadi. Menyebabkan sepertinya puncak Gunung Rinjani akan sulit digapai. Gunung Rinjani adalah satu dari banyaknya gunung yang menjadi cita-cita saya untuk bisa didaki. Rinjani tetap menjadi cita-cita saya yang akan saya gapai di umur sebelum 27, yaitu melewati gadis kecil kami ini. Saya tetap bertemu Rinjani di umur sebelum 27 dan saya telah bertemu dengan cita-cita saya. Jadi lahirnya gadis ini adalah cita-cita Ayahnya.  Kemudian kenapa Arunika. Kata ini sebenarnya muncul begitu saja. En...
Baca selengkapnya

[PMS] Perjalanan Menikahi Shabrina

-
Gambar
Assalamualaikum, Dunia. Gua kembali dengan tulisan yang sebenarnya nggak penting-penting amat, tapi tulisan ini suatu saat menjadi penting karena telah menjadi sejarah hidupnya seorang Jimi. * Tulisan kali ini gua beri judul "Perjalanan Menikahi Shabrina". Perlu diketahui, saat gua menulis ini, status gua sudah menjadi seorang suami orang, suami Shabrina. Kita menikah di 29 Oktober 2023 lalu, tepat di hari ulang tahun Shabrina yang ke-26. Perjalanan cinta gua bukan perjalanan yang mulus-mulus aja. Mungkin beberapa temen mengira kalau gua dan Shabrina selama menjalani kisah yang selalu penuh kebahagiaan, kesantaian, dan penuh tawa. Tidak, lawak. Perjalanannya sungguh berat dan banyak pengorbanan yang masing-masing kita keluarkan. * Kilas balik ke 2016. Saat ini gua kenal perempuan ini. Sesuatu yang pasti gua ceritakan kenapa akhirnya gua menyukai perempuan ini ke orang-orang adalah kacamatanya. Orang aneh, jatuh cinta dengan cara yang aneh juga. Unik sekali dunia ini dilihat d...
Baca selengkapnya

Dari Ayah untuk Bapak

-
 Assalamualaikum, Selamat pagi, siang, sore, malam, dan selamat datang kehancuran Indonesia, Pak Joko Widodo. Perkenalkan, Pak, saya Jimi Ahmad Firlana, seorang yang baru tanggal 10 Agustus 2024 kemarin menjadi seorang Ayah. Perjalanan saya menjadi Ayah mungkin baru seumur bibit jagung, tapi saya mulai mengerti bahwa apapun yang anak butuhkan, meski berdarah-darah, akan kita usahakan. Tapi, Pak, usahanya tidak sampai berkhianat pada orang lain. Sebagai seorang Ayah baru, saya melihat Bapak sudah terlalu keterlaluan memperjuangkan apa yang bukan hak anak bapak, dengan mengorbankan hak banyak orang. Pak, meskipun saya seorang Ayah baru, saya tau mana yang anak kita butuh, belum, dan tidak dibutuhkan. Ah, mungkin saya terlalu menggurui Bapak sebagai senior dalam kepala keluarga. Tapi sekali lagi, Bapak sudah keterlaluan. Pak, saya izin mengulik perjalanan Bapak, ya. Bapak lahir di kota yang pertama kali saya datangi 2022 lalu, saya sudah jatuh cinta. Solo, atau nama lainnya Surakarta ...
Baca selengkapnya