3 Bulan Terakhir

Di tiga bulan terakhir,  gua lumayan sedikit menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang biasa gua jalani. Layout, bolak-balik Serang, WFH,  atau apapun yang biasa gua lakukan di rumah. Kecuali main dengan temen-temen deket gua.

Beberapa waktu ini, gua cukup membatasi pertemuan sama mereka. Entah, salah satu alasannya adalah gua cukup minder dengan diri gua yang sekarang.

Katanya, hidup bukan sebuah perlombaan. Tapi nyatanya, banyak orang yang terus berusaha menunjukkan ia sudah sampai di titik mana. Membuat orang yang di belakang semakin merasa tertinggal.
Katanya, hidup itu harus selalu melihat ke depan. Nyatanya, ketika kita melihat ke depan, kita hanya akan menyadari bahwa kita masih menjadi sebuah bayangan dari orang-orang yang ada di depan kita.

Katanya-katanya itu adalah teori yang tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar. Bergantung bagaimana sudut pandang dan situasi saat kita menyikapi hal tersebut. Menurut gua.

Ya intinya gua sedang menghindar.

Gambaran gua yang sedang kebingungan


Di beberapa momen juga gua sempet ada di titik bawah. Sulit buat keluar. Beberapa kali berpikir buat menyerah. Bahkan sekali hampir menyerah. Sedikit lagi. Banyak faktor kenapa gua ada di titik bawah dan sulit buat keluar. Pertama, gua menutup diri dengan orang-orang sekitar. Ini membuat gua merasa tidak ada sesuatu yang harus gua diskusikan tentang sesuatu. Ada satu orang yang selalu jadi temen diskusi gua, tapi gua membutuhkan perspektif lain. Kedua, gua merasa sedang diseret oleh diri gua yang lain. Dia berlari sambil menyeret gua yang nggak bisa ikut lari dan terjatuh. Exhausted.

Di minggu-minggu belakangan, gua mulai rutin belajar untuk CPNS. Tujuannya cuma satu, mencoba. Tapi bukan untuk lulus. Gua belajar untuk mencoba. Karena gua nggak berharap banyak dari tes yang satu ini. Pertama, saingan yang udah pasti banyak dan ketat. Kedua, ini tahun pertama gua. Banyak pelajaran yang bisa gua ambil kalau ini gagal, dan mencoba lebih serius di tahun selanjutnya. Gua rutin belajar sendiri atau kelompok via zoom meeting bareng Teh Dita dan A Aziz. Nggak banyak yang dibahas, karena gua rasa supaya nggak suntuk belajar sendiri aja. Karena kalo gua belajar sendiri, paling cuma setengah sampe satu jam aja. Tapi kalo belajar bareng mereka, bisa sampe dua atau tiga jam.

Banyak masalah yang tidak gua buka keluar. Hal ini adalah sesuatu yang berubah dari diri gua. Semenjak gua nginjek masa perkuliahan, gua mulai pelan-pelan menutup pintu itu. Awal kuliah gua masih seneng haha-hihi, cerita banyak hal, membagikan banyak hal, ngomongin banyak hal dengan kesoktahuan gua. Tapi mulai pertengahan, gua pelan-pelan menahan untuk melakukan itu. Sampe pada saat ini, makin sedikit yang orang tau tentang bagaimana gua.

Ya, begitulah kehidupan terakhir gua. Syukurnya, gua berhasil menemukan asa gua kembali. Alasannya? Ibu.

Siang ini gua bakal ujian CPNS dan nyempetin buat nulis ini.

Yaudah gitu aja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arunika Yumna Rinjani

[PMS] Perjalanan Menikahi Shabrina

Dari Ayah untuk Bapak